![]() |
Gambar 1: morula |
Ilustrasi diatas merupakan gambar morula, yang terdiri
dari kurang lebih 70 sel. Setelah mengalami tahap morula, sel-sel akan terus
aktif membelah hingga terbentuk 128 sel, dimana sel telah mempunyai rongga. Sebanyak 128 sel yang telah memiliki rongga
tersebut dinamakan blastula, dan rongganya disebut blastocoel.
Menurut Nieuwkoop, fungsi rongga blastula adalah membatasi interaksi antara bakal ektoderemdan sel-sel endoderem pada cincin marginal yang mengelilingi tepi blastocoel. Amphibia memiliki tipe telur telolesithal, sehingga telur katak akan membentuk blastula tipe coeloblastula berlapis banyak.
Menurut Nieuwkoop, fungsi rongga blastula adalah membatasi interaksi antara bakal ektoderemdan sel-sel endoderem pada cincin marginal yang mengelilingi tepi blastocoel. Amphibia memiliki tipe telur telolesithal, sehingga telur katak akan membentuk blastula tipe coeloblastula berlapis banyak.
![]() |
Gambar 2: blastula |
Blastula pada katak memiliki tiga daerah yang berbeda, yaitu :
- Daerah di sekitar kutub anima, meliputi sel-sel yang membentuk atap blastocoel.Sel-sel tersebut merupakan bakal lapisan ektoderem. Sel-sel ini berukuran kecildan disebut mikromer, mengandung banyak butir-butir pigmen
- Daerah di sekitar kutub vegetatif, meliputi sel-sel yolk yang berukuran besar(makromer) yang merupakan bakal sel-sel endoderem. Mengandung banyakbutir-butir yolk.
- Daerah sub ekuatorial berupa sel-sel cincin marginal, meliputi daerah kelabu(gray crescent). Daerah ini secara normal akan membentuk sel-sel mesoderem (Adnan, 2009).
Selain itu, pada tahap ini ditentukan ‘peta nasib’ bagi
calon lapisan ektoderm dan endoderm,
sedangkan untuk hewan tripoblastik yaitu calon lapisan ektoderm, mesoderm dan
endoderm.
![]() |
Gambar 3 : Peta nasib blastula katak |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar