Organogenesis adalah proses pembentukan
organ-organ tubuh dari tiga lapisan-lapisan lembaga yang dihasilkan dari proses
Grastulasi yaitu lapisan ectoderm sebelah luar, endoderm disebelah dalam, dan
mesoderm ditengah. Organogenesis atau Morphogenesis adalah gabungan dua periode
yaitu:
1. Periode antara
Terjadi transformasi dan differnsiasi bagian tubuh embrio
dari bentuk primitive (bembrio) menjadi definitive (fetus). Pada periode ini
embrio akan memiliki bentuk yang khusus bagi suatu species.
2. Periode Akhir
Penyelesaian
bentuk definitive sehingga menjadi ciri sesuatu individu. Pada periode ini
embrio mengalami pertumbuhan jenis kelamin, watak (karakter fisik dan Psikis)
serta roman wajah yang khusus bagi setiap individu.
Proses
yang terjadi pada Organogenesis melalui tahapan transformasi dan differensiasi embryo
primitive yaitu:
1. Extensi dan pertumbuhan bumbung-bumbung
yang terbentuk pada tabulasi.
2. Evaginasi dan invaginasi daerah tertentu
setiap bumbung
3. Pertumbuhan yang tak merata pada
berbagai daerah bumbung
4. Perpindahan sel-sel dari satu bumbung
ke bumbung lain atau kerongga antara bumbung-bumbung.
5. Pertumbuhan alat yang terdiri dari
berbagai macam jaringan, yang berasal dari berbagai bumbung.
6. Pengorganisasian alat-alat menjadi
sistem: Sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem urogenitalia dll.
7. Penyelesaian bentuk luar (morfologi,
roman) embryo secara terperinci, halus, dan Individual.
NO.
|
Lapisan
|
Bumbung
|
Organ
|
1.
|
Ektoderm
|
Bumbung epidermis
|
Lapisan
epidermis kulit dan derivatnya (kuku, sisik, bulu, tanduk,cula,taji),
Kelenjar kulit,lensa mata, alat telinga dalam, indra pembau, dan indra raba.
Stomodeum menumbuhkan mulut dan derivatnya (gigi), kelenjar ludah, indra
pengecap.
|
Bumbung neural
|
Otak, sum-sum tulang belakang,
bagian persarafan indra (mata, telinga, hidung, dan raba), Chromatophore
kulit, alat-alat tubuh yang berpigment.
|
||
2.
|
Mesoderm
|
Bumbung mesoderm
|
Jaringan pengikat dan penunjang, jaringan
otot, Gonad dan saluran kelanjar-kelanjar, ginjal dan ureter, lapisan rongga
tubuh dan selaput-selaput (pleura, pericardium, peritoneum, msentrium),
jaringan ikat dalam alat-alat seperti hati,pancreas, dan kelenjar buntu.
Lapisan dentin,cementum, dan periodontium gigi,bersama pulpanya.
|
3.
|
Endoderm
|
Bumbung endoderm
|
Lapisan epitel seluruh pencernaan
dari faring sampai rectum, kelenjar-kelenjar pencernaan, hepar, pancreas,
serta kelenjar lender yang mengandung enzim dalam esophagus, gaster, dan intestinum.Lapisan
epitel paru atau insang. Cloaca yang menjadi muara ketiga saluran(ureter,
rectum, dan ductus genitalis). Lapisan epitel vagina, vesica urinaria, dan
kelenjar-kelenjarnya.
|
Organogenesis Katak
Organogenesis
katak sendiri terjadi dimulai dari setelah selesainya proses grastulasi yang
menghasilkan ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Setelah itu lapisan-lapisan
tersebut mengalami differensiasi atau dinamakan tahapan neurulasi dimana lapisan
ectoderm akan menebal dan melipat membentuk neural plate yang akan berkembang
menjadi neural crest yang merupakan bakal dari otak dan sum-sum tulang belakang
dan dari lapisan ini juga akan berkembang insang, kuping, alat optic dan
saluran eustachius.
Di waktu yang sama juga terjadi delaminasi khordamesoderm
yang menghasilkan pembentukan notokord dan dua lapisan mesoderm dorsal dan
lateral. Mesoderm dorsal akan membentuk
muskulatur hewan dan jaringan ikat. mesoderm lateral membentuk nefrotom yang
kelak akan berkembang menjadi ginjal pronefros dan sistem urogenital. Mesoderm
juga berperan sebagai mesenkim yang akan membentuk pembuluh-pembuluh darah dan
sistem mesodermal lainya.
Sedangkan endoderm akan membentuk saluran pencernaan
yang teridi dari tiga bagian yaitu foregut, midgut, dan hindgut. Foregut akan
mengalami perkembangan menjadi mulut dan rongga hidung. Midgut akan menjadi
usus halus dan usus buntu sedangkan hindgut akan menjadi colon,rectum, dan
kloaka.
Itulah tahapan
Organogenesis awal dimana terjadi differensiasi dari ketiga lapisan yang
terbentuk dari proses grastulasi menjadi calon-calon organ dari katak. Untuk
tahapan perkembangan selanjutnya dapat dilihat seperti gambar yang dimulai dari
nomor 16 sampai 22 dibawah ini: Gambar 1: Tahapan Perkembangan Katak |
1. Awal Organogenesis
Organogenesis
awal dimulai dengan terjadinya Neurulasi ditandai dengan terbentuknya pelat
neural dan lipatan Neural. Lalu setelah itu terjadi karena terbentuk notokord
maka janin mengalami pemanjangan.
Pembentukan organ
a. Turunan ectoderm
1) Pembentukan saraf dan indera
Susunan
saraf mula-mula teriri dari 3 bagian yaitu Bumbung neural, neural kress, dan
plakode indra. Bumbung neural akan menjadi otak yang terbagi dalam 3 bagian prosenceohalon,
mesencephalon, dan rhombencephalon. Sedangkan Neural kress yang akan membangun
saraf spinal. Neurilemma dan selaput schwan berasal dari spongioblast Neural
crest sedangkan durameter dari sel mesenkim.
2) Pembentukan mata
Seperti
yang telah dijelaskan diatas bahwa otak terdiri dari tiga bgian salahsatunya
proencephalon. Pada proencephalon ini terdapat vesikula optic yang merupakan bakal
mata yang tampak sebagai sepasang penonjolan kearah latera. Vesikula optic
melakukan invaginasi hingga terbentuk cawan optic yang berdinding rangkap.
Bagian dalam adalah bakal lapisan sensoris retina dan bagian luar adalah
lapisan berpigment yang tumbuh menjadi lapisan choroid.Bersamaan dengan
berkembangnya cawan optic, plakoda lensa berinvaginasi pula dan kemudian
terlepa sebagi vesikula lensa yang dicakup oleh cawan optic. Ektoderm tempat terlepasnya
vesicular lensa kelak akan menjadi kornea mata.
Gambar 2. Sayatan Embryo katak 1.Oral sucker of adhesive gland 3. Optic cup 4.Lens placode 5.Epidermis 6.Otic vesicle 7.Somites 8.Endodermal yolk mass 13 |
3) Pembentukan insang dan telinga
Setelah
janin memanjang lalu lipatan neural akan menutup dan berubah menjadi bumbung.
Penutupan dari lipatan neural dimulai ditengah-tengah janin dan berangsur ke
anterior dan posterior. Selain itu terjadi pembentukan lengkung insang yang
akan berubah menjadi tunas insang dan insang serta lat pendengaran dari katak. Pembentukanya
sendiri terjadi pada bagian plat anterolateral diman ectoderm mengalami
penebalan dari ectoderm menjadi plat indera. Plat indera ini mengalami
pelengkungan sebanyak 6 lengkung. Pelengkungan dimulai dari bagian anterior dan
berlanjut menuju posterior. Diantara Lengkung/ lipatan insang ke 3 sampai 6 ini,
akan terbentuk lekuk insang dan kantong faring dan diantara lekuk insang dan
kantong faring ini akan terbentuk celah insang sebanyak lima pasang celah yang
pertama akan menjadi rongga telinga dan saluran eustachius. Selain itu celah
insang ini juga akan berubah menjadi tunas insang dan akan berubah menjadi
insang-insang luar pada Sedangkan bagian dalam penebalan ectoderm dari pelat
indera merupakan primodial dari nerves Vagus dan cabang-cabag insang.
4) Pembentukan Hidung
Merupakan
organ indera terakhir yang dibentuk dibandingkan mata dan telinga. Bakal hidung
tampak berupa lekuk hidung yang berasal dari plakoda hidung yang berinvaginasi
pada ectoderm daidaerah telensefalon.
5) Pembentukan Hipofisis
Berasal dari infundibulum yaitu
envaginasi ventral diensefalon dan kantung Rathke (evaginasi dorsal stomodeum).
Infundibulum akan membentuk pars distalis, pars intermedia, dan pars tuberalis.
6) Pembentukan kulit
Kulit terbentuk dari bumbung ectoderm
awalnya terdiri dari selapis sel epidermis kemudian tumbuh menjadi dua lapis
sel yaitu periderm berupa sel gepeng berada disebelah luar dan stratum
germanitivum berupa sel kubus berada disebelah dalam.Lapisan sebelah luar
menanduk dan mengelupas terus menerus disebut stratum corneum.Warna kulit
berasal dari chromatophore yang dihasilkan dari Neural crest.
b. Turunan Mesoderm
1) Pembentukan Jaringan muscular
Pembentukan
jaringan muscular setelah terbentuknya lipatan-lipatan insang dan tunas ekor
waktunya. Jaringan muscular atau otot ini berasal dari differensiasi mesoderm. Diatas
telah disebutkan bahwa mesoderm terbagi menjadi dua yaitu dorsal dan ventral
perkembangan jaringan otot ini bersal dari mesoderm ventral yang terbagi-bagi
dalam somit dimana setiap somit ini mempunyai rongga (miotom) dan yang membagi
dua lapisan dalam yang lebih tebal yang dinamakan miotom dan luar dinamaka
dermatotom. Dari miotom inilah jaringan otot bersal dan dari dermatotom inilah
akan terbentuk jaringan ikat.
2) Pembentukan ginjal
Pembentukan
ginjal pada katak dimulai dari pembentukan ginjal pronehros yang berasal dari
sel nefrotom. Nefrotom ini akan menjadi duktus profenik. duktus profenik
dihubungkan dengan solom oleh dua saluran tubulus profenik yang hubunganya
dengan solom melalui suatu corong nefrotom berambut getar, yang memungkinkan
suatu aliran dari solom melalui tubulus profenik dan duktus profenik kebagian
enteron belakang. Ginjal sederhana ini disebut pronefros yang berfungsi saat
katak masih berudus. Pronefros memiliki glomus yang merupakan glomerulus primitive.
Perkembangan selanjutnya pronefros akan berkembang menjadi mesonephros yang
dilemgkapi dengan kapsula bowman yang berkembang saat dewasa. Saluran kemih
terbentuk dari divertikulum ventral cloaca.
3) Pembentukan alat reproduksi
Terdiri
dari gonad dan alat kelamin sekunder berupa saluran dan kelenjar. Jaringan yang
membentuk alat reproduksi ini terletakdi daerah antara mesenterium dorsal dan
mesonephros. Yang disebut genital ridge. Jaringan ini terdiri dari epitel
germinal dan jaringan rete dari mesonephros, bersama sel-sel mesenkim sekitar
epitel germinal. Pembentukan primordial germ cell yaitu berasal dari kantung
yolk lapisan endoderm lalu bermigrasi ke genital ridge sel benih ini kemudian akan
menjadi sel gametJaringan interstitial terbentuk dari sel-sel mesenkim.
Waktu
perkembangan gonad memisah dari mesonephros dan peritoneum yang menyeliputi
jaringan mesomere, tinggal merupakan semacam mesentrium antara ginjal dan
gonad, yang untuk testis disebut mesorchium dan ovarium disebut mesovarium.
Pembentukan ductus epididymis, dan selebihnya sampai cloaca berasal dari ductus
wolffi. Sedangkan Ductus Mulleri berasal dari pembentukan alur longitudinal
ductus wolffi kemudian menjadi saluran tersendiri yang sempurna sampai kloaka
itulah oviduct dan berdifferensiasi lebih lanjut membentuk daerah uterus dan
vagina.
4) Pembentukan Jantung
Pembentukan jantung dimulai sesudah
lipatan neural menutup. Didalam janin yang kira-kira 33 mm panjangnya, mesoderm
splankis segera sesudah farings melepaskan diri dari mesoderm somatic dan
membangun suatu pendalaman median-langitudinal, yang kemudian diisi dengan
sel-sel mesenkim yang lepas itu bersatu membentuk suatu bumbung di dalam
pendalaman tadi. Pendalaman tersebut membangun suatu struktur bumbung yang
menjadi miokarduim yang meliputi bumbung mesenkhim tadi. Akhirnya ia merupakan
lapisan dalam dari jantung, dinamakan endokardium. Miokardium menjadi tebal dan
membentuk lapisan luar yang tipis, yaitu epimiokardium.
Di bagian medioventral,epimiokadium
menghubungkan diri kepada mesoderm somatic dengan suatu selaput yang dinamakan
mesokardium ventral. Di sebelah dorsal ia menghunbungkan diri kepada Splankhnopleura
dengan mesoderm dorsal. Splankhnopleura terdiri atas mesoderm splankhnis dan
endoderm.
Mesokardium ventral terdapatnya hanya
sebentar saja. Tidak lama kemudian akan menghilang. Juga mesokardium dorsal
akan hilang., kecuali bagian posterior sekali. Jadi bagian tengah dari bumbung
jantung terdapat bebas didalam solom lainya ialah rongga pericardium yang kelak
merupakan bagian terpisah dari rongga solom. Bagian anterior dari jantung
berdefferensiasi menjadi bulbus anteriosus yang diikuti oleh bgian ventrikel.
Pada bagian belakang terjadi atrium dan sinus venosus.
5) Pembentukan Pembuluh darah
Pembuluh darah dibentuk oleh
splankhnopleura dan oleh mesenkhim. Splankhnopleura yang meliputi bagian
ventral dari deutoplasma membentuk penebalan-penebalan yang merupakan lakuna
yang berdiffernsiasi menjadi endothelium dan badan-badan darah dengan jalan
delaminasi dari dinding lakuna.
Mula-mula lakuna-lakuna tersebut
terpisah-pisah, tetapi setelah terbentuk banyak, mereka bersentuhan satu dengan
yang lainya dan terbentuklah reticulum. Dekat pada hati mereka bersatu
membangun suatu pembuluh darah besar yang berpasangan pada kedua sisi janin
yaitu vena vitelina yang membawa darah dari yolk ke sinus venosus.
Berbarengan
dengan timbulnya sirkulasi vitelin, maka bulbus arteriosus tumbuh kemuka dan
keatas menjadi trunkus arteriosus dan aorta ventralis yang kemudian membagi
diri menjadi empat pasang lengkung aorta, yaitu lengkung-lengkung aorta ke-3,
ke-4, ke-5, dank e -6. Pembuluh-pembuluh darah terakhir ini bersatu lagi
menjadi aorta dorsal yang mula-mula sepasang tetapi kemudian dibagian
belakangnya bersatu menjadi pembuluh darah tunggal.
Lengkung-lengkung aorta 1, 2, dan 5
menjadi hilang, sedangkan lengkung aorta ke-6 hanya tinggal bagian proksimalnya
saja menjadi arteri pulmonalis yang membawa darah ke paru-paru.
c.
Turunan mesoderm
1) Pembentukan mulut dan hidung
Pembentukan
mulut terjadi karena stomodeum atau invaginasi ectoderm yang terjadi didaerah
foregut bertemu dengan evaginasi endoderm didaerah fore gut.lalu tumbuh birai
bakal platinum (langit-langit) sehingga stomodeum terbagi menjadi dua yaitu
rongga hidung di dorsal dan rongga mulut di ventral. Sementara itu terbentuk
pula penjorokkan dari atap ke lantai rongga hidung di median menjadi nasal
septum sehingga rongga hidung terbagi menjadi dua. Stomodeum juga menumbuhkan
pula peraltan mulut seperti lidah,kelenjarludah, dan gigi.
2) Pembentukan hati dan pancreas
Hati
tumbuh berupa evaginasi medio-ventral foregut yang berbatasan dengan midgut.
Bagian posterior kemudian membuat divertikulum menjadi vesica vellea. Vena
vitellin akan memasuki dan bercabang halus dalam hepar yang sedang tumbuh ini.
Pankreas tumbuh tumbuh berupa evaginasi dekat hepar. Terjadi 3 evaginasi yaitu
1 dorsal dan 2 ventral. Ketiganya kemudian bersatu Tetapi saluranya ke duodenum
ada dua, kadang juga ada tiga seperti asal.
3) Pembentukan Duodenum
Tumbuh
dari daerah midgut sewdangkan colon dan rectum dari hindgut Hindgut memiilki
evaginasi jaringan extra embryonal di media ventral yakni allantois.
Diverticulum allantois ini berasal dari cloaca. Vesica urinaria juga evaginasi
hindgut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar