![]() |
Gambar 1. pembelahan pertama |
Tipe
telur katak adalah telolesithal, sehingga pembelahannya adalah total dan tidak
ekual. Blastomer yang dihasilkan tidak sama besar. Setelah telur katak
difertilisasi, maka terbentuklah daerah yang berwarna lebih muda atau kelabu
yang disebut daerah kelabu atau grey crescent yang bentuknya seperti bulan
sabit. hal ini terjadi karena ada pigmen yang terbawa masuk dengan masuknya
sperma, sehingga lapisan pigmen yang berada bertentangan dengan tempat masuknya
sperma akan bergeser ke atas (Machmudin, dkk.: 2011).
Pada
gambar 1, telah terjadi proses pembelahan pertama, yaitu pembelahan regional
melalui kutub anima dan vegetatif dan membelah daerah kelabu. Daerah kelabu
sangat penting dalam proses pembelahan. Para ahli telah melakukan beberapa
riset mengenai pembelahan pada telur katak dengan membelah telur yang telah
difertilisasi di daerah di luar daerah kelabu, dan hasilnya pembelahan tidak
terjadi.
Pada
pembelahan kedua, pembelahan lewat bidang meridian juga, tapi tegak lurus pada
bidang pembelahan pertama.
Pada
pembelahan ke 3 pembelahan terjadi secara horizontal dan tegak lurus pada
bidang satu dan dua hanya letaknya lebih kearah kutub anima, sehingga blastomer
yang dihasilkan tidak sama besar, yaitu 4 mikromer di daerah anima dan 4
makromer di daerah vegetatif.
Pembelahan ke 4 lewat bidang-bidang meridian, yang serentak membagi dua kedelapan sel. terbentuklah 16 sel yang terdiri dari 8 mikromer dan 8 makromer.
Setelah
itu terjadi pembelahan ke 5 terjadi secara ekuatorial pada bidang atas dan
bawah secara serempak. Akhirnya pada pembelahan ke 5 terbentuklah blastomer
yang terdiri dari 32 sel. Sel-sel mikromer dan makromer kini terdiri dari dua
lapis masing-masing. Sel-sel makromer lapis bawah lebih besar dari pada lapis
atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar